· Antoni · Analisa Saham · 2 min read
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Window Dressing Tak Akan Terlalu Signifikan
IHSG cetak rekor 7.905,39. Window dressing diprediksi minim. Target akhir 2024 di 7.915, didukung pemangkasan suku bunga. Sektor perbankan, consumer goods, telekomunikasi, dan properti diproyeksi positif.
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan pencapaian tertingginya atau All Time High (ATH) pada level 7.905,39 dalam penutupan perdagangan pada Kamis, 19 September 2024. Pencapaian ini mencerminkan kuatnya pergerakan IHSG dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut Martha Christina, Head of Investment Information di Mirae Asset Sekuritas, fenomena window dressing yang biasa terjadi pada akhir tahun mungkin tidak akan terlalu besar pada tahun ini. Hal ini karena IHSG sudah menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam dua bulan terakhir. “Jika IHSG terus bergerak dengan laju yang kuat seperti saat ini, window dressing tidak akan terlalu dominan karena kenaikan yang sudah terjadi cukup besar,” ungkap Martha pada 26 September 2024.
Martha juga menambahkan bahwa potensi window dressing perlu dievaluasi kembali dalam 2-3 bulan mendatang. Terdapat beberapa faktor yang bisa memengaruhi pergerakan IHSG ke depannya, termasuk transisi pemerintahan baru di Indonesia, pemilihan kepala daerah (Pilkada), dan pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Menurut Martha, jika pasar AS mengalami gejolak, maka peluang terjadinya window dressing akan semakin besar. Namun, jika kondisi politik tetap stabil, IHSG kemungkinan akan bertahan di level tinggi, sehingga efek window dressing tidak akan terlalu signifikan.
Mirae Asset Sekuritas telah menetapkan target IHSG mencapai level 7.915 hingga akhir tahun 2024. Target ini didukung oleh beberapa faktor positif, baik dari dalam negeri maupun global. Salah satu dorongan utamanya adalah keputusan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,00 persen pada pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) di bulan September 2024.
Martha juga memproyeksikan adanya satu kali lagi pemangkasan suku bunga oleh BI pada kuartal keempat tahun ini sebesar 25 basis poin, yang akan membawa BI Rate ke level 5,75 persen. Di sisi lain, The Federal Reserve (The Fed) AS juga diprediksi akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 100 basis poin hingga akhir tahun, dengan pengurangan 25 basis poin di setiap pertemuan pada bulan November dan Desember.
Sejalan dengan pemangkasan suku bunga, Martha merekomendasikan sektor-sektor yang diharapkan akan berkinerja positif, seperti sektor perbankan, consumer goods, telekomunikasi, serta properti. Sektor-sektor ini dinilai memiliki potensi yang kuat untuk tumbuh di tengah penurunan suku bunga yang berkelanjutan, memberikan peluang investasi yang menjanjikan bagi para pelaku pasar. Klik disini untuk buka akun Mirae Asset Sekuritas