Katalis IHSG Menuju Level 7.915 - Berikut ini Mirae Asset's Top Picks

Pasar global sudah memperhitungkan pemotongan suku bunga agresif oleh The Fed
Pada bulan Agustus, pasar Indonesia menunjukkan performa yang kuat dengan IHSG naik signifikan dan mencapai rekor tertinggi, ditutup pada 7.670,7 (+5,7% YTD). Momentum positif ini terutama didorong oleh faktor global, termasuk ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Funds Rate sebesar 25 bps dalam rapat FOMC September. Pasar memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga kebijakan secara agresif, mungkin hingga 75 bps atau lebih dalam tiga pertemuan FOMC terakhir tahun ini.

Risiko Volatilitas Jangka Pendek
Kami melihat adanya risiko besar yang bisa memicu volatilitas jangka pendek, seperti pengumuman kabinet Prabowo pada bulan Oktober, serta pemilihan regional di Indonesia dan pemilihan presiden AS yang dijadwalkan untuk November. Selain itu, jika pemotongan suku bunga The Fed tidak seagresif yang diharapkan, pasar bisa mengalami penyesuaian.

Revisi Proyeksi Rupiah dan Inflasi
Kami telah merevisi perkiraan Rupiah untuk akhir tahun ini menjadi 15.415 (sebelumnya 15.825) dan untuk tahun depan menjadi 15.015 (sebelumnya 15.650). Proyeksi suku bunga BI kami tetap di 5,75% dengan asumsi Rupiah yang lebih stabil tahun ini dan tahun depan. Selain itu, dengan tren inflasi yang semakin stabil, kami menurunkan proyeksi inflasi CPI tahun ini menjadi 2,0% (sebelumnya 2,8%).

Revisi Target IHSG ke 7.915
Kami percaya IHSG masih memiliki ruang untuk terus naik, didukung oleh aliran dana asing yang kuat dan pemotongan suku bunga kebijakan. Oleh karena itu, kami merevisi target IHSG akhir tahun menjadi 7.915, naik dari proyeksi sebelumnya 7.585. Kami tetap mempertahankan rekomendasi saham kami di sektor Perbankan, Barang Konsumen Non-Siklus, Barang Konsumen Siklus, Farmasi, Industri, dan Telekomunikasi, yang diperkirakan akan diuntungkan dari aliran modal asing dan pemotongan suku bunga. Buka akun Mirae Asset Sekuritas