· Antoni · Analisa Saham  · 2 min read

Mirae Asset Sekuritas Perkirakan Arus Modal Asing ke Indonesia Semakin Menguat

Arus modal asing ke Indonesia melonjak, terutama di saham dan obligasi. Tren ini diproyeksi berlanjut hingga akhir 2024, meski investor perlu mewaspadai risiko politik dan ketidakpastian global.

Arus modal asing ke Indonesia melonjak, terutama di saham dan obligasi. Tren ini diproyeksi berlanjut hingga akhir 2024, meski investor perlu mewaspadai risiko politik dan ketidakpastian global.

Dalam beberapa bulan terakhir, arus modal asing (capital inflow) ke Indonesia dalam bentuk ekuitas dan obligasi makin kencang. Menurut prediksi Mirae Asset Sekuritas Indonesia, tren ini bakal terus berlanjut hingga akhir tahun 2024, didorong oleh beberapa faktor penting. Saat ini, investor asing semakin agresif meningkatkan alokasi mereka pada aset Indonesia.

Sebagai catatan, pada Agustus 2024, Indonesia berhasil menarik arus modal asing bersih dari ekuitas, obligasi, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Pasar saham Indonesia sendiri mencatat pembelian asing senilai US$1,8 miliar, yang jadi angka tertinggi sejak April 2022. Sementara itu, di pasar obligasi, aliran masuk modal mencapai US$2,5 miliar, tertinggi sejak Januari 2023. Kemenkeu juga sempat mengeluarkan beberapa obligasi di Agustus yang sukses menarik minat besar dari investor.

Menurut Karinska Salsabila Priyatno, peneliti dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, ada beberapa alasan mengapa investor semakin tertarik pada aset Indonesia. Salah satunya adalah perbedaan imbal hasil antara obligasi Pemerintah Indonesia dan AS yang semakin lebar hingga 290 basis poin, membuat surat utang Indonesia jadi jauh lebih menarik.

Di pasar saham, arus pembelian asing juga marak, dengan catatan net foreign buy mencapai Rp28,8 triliun sepanjang Agustus 2024. Ke depan, Mirae Asset Sekuritas optimistis aliran modal asing akan terus deras hingga akhir tahun. Faktor yang mendukung prediksi ini antara lain disiplin fiskal Indonesia yang kuat.

Meskipun kekhawatiran terhadap depresiasi rupiah mulai mereda, investor tetap waspada terkait pemerintahan baru di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto. Sementara itu, di level global, ketidakpastian pemilu AS dan potensi ketegangan geopolitik masih jadi risiko yang bisa memengaruhi sentimen terhadap pasar Indonesia.

Jadi, meski peluang tampak menarik, tetap harus waspada dan siap-siap antisipasi perkembangan yang ada.

Klik disini buka akun Mirae Asset

Back to Blog

Related Posts

View All Posts »
Konsultasi Sekarang